Reaksi Kopi dengan Susu Meningkatkan Fungsi Antiinflamasi

Reaksi Kopi dengan Susu Meningkatkan Fungsi Antiinflamasi. Hi saintis! Dalam ilmu kimia tidak semua molekul baik yang direaksikan dengan molekul baik dapat menciptakan formula menguntungkan. Namun, praktik mencampur makanan merupakan praktik yang telah manusia lakukan sejak mengenal makanan. Dengan ilmu pengetahuan sekarang, muncul sebuah pertanyaan, apa yang terjadi pada makanan tersebut, apakah menjadi semakin baik atau saling mengalahkan satu sama lain? 

Baca juga: Manfaat Minum Kopi dan Teh untuk Penyakit Stroke dan Dimensia

Inflamasi

Inflamasi atau peradangan adalah reaksi samping dari proses penyembuhan atau kekebalan tubuh melawan penyakit. Setiap kali bakteri, virus, dan zat asing lainnya masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh kita bereaksi dengan mengerahkan sel darah putih dan zat kimia untuk melindungi kita. Reaksi ini,menimbulkan peradangan/inflmasi, juga terjadi setiap kali kita membebani tendon dan otot secara berlebihan dan merupakan karakteristik penyakit seperti artritis reumatoid.

Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa baik yang sangat populer dan banyak terdapat dalam bahan makanan dan minuman herba. Pengetahuan umum tentang Antioksidan adalah dapat melawan radikal bebas. 

Salah satu senyawa antioksidan adalah polifenol yang ditemukan pada manusia, tanaman, buah-buahan dan sayuran. Kelompok antioksidan ini juga digunakan oleh industri makanan untuk memperlambat oksidasi dan penurunan kualitas makanan dan dengan demikian menghindari rasa dan ketengikan. Polifenol juga dikenal sehat bagi manusia, karena membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh yang menimbulkan peradangan.

Manfaat dan fungsi Polifenol bagi manusia.

  • Mereka mencegah dan menunda oksidasi zat dan organ kimia yang sehat dalam tubuh kita, sehingga melindunginya dari kerusakan atau kehancuran.
  • Polifenol terdapat dalam berbagai buah dan sayuran, teh, kopi, anggur merah, dan bir.
  • Karena sifat antioksidannya, banyak industri makanan memanfaatkan polifenol untuk meminimalkan oksidasi lemak khususnya, serta penurunan kualitas makanan, untuk menghindari rasa dan ketengikan.

Reaksi Polifenol dengan molekul lain

Mungkin, yng menjadi pertanyaan komlex adalah, apa yang terjadi jika senyawa antioksidan ini berekasi dengan senyawa lain, apakah akan menciptakan persenyawaan baru yang lebih bermanfaat, atau merusak fungsinya?

Menjawab pertanyaan ini, para peneliti di Departemen Ilmu Pangan, bekerja sama dengan para peneliti dari Departemen Kedokteran Hewan dan Ilmu Hewan, di Universitas Kopenhagen, Denmark. Menyelidiki bagaimana Antioksidan bereaksi dengan protein dalam makanan atau  polifenol berperilaku ketika dikombinasikan dengan asam amino, bahan penyusun protein. Studi Studi ini publish di Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Hasil tudi tersebut, menunjukkan bahwa ketika polifenol bereaksi dengan asam amino, efek penghambatannya terhadap peradangan pada sel kekebalan meningkat. Dengan demikian, bahwa bahan koktail ini juga dapat memiliki efek menguntungkan pada peradangan pada manusia.

Untuk menyelidiki efek anti-inflamasi dari kombinasi polifenol dengan protein, para peneliti menerapkan peradangan buatan pada sel-sel kekebalan. Beberapa sel menerima berbagai dosis polifenol yang bereaksi dengan asam amino, sementara yang lain hanya menerima polifenol dalam dosis yang sama. Kelompok kontrol tidak menerima apa pun.

Para peneliti mengamati bahwa sel kekebalan yang diobati dengan kombinasi polifenol dan asam amino dua kali lebih efektif dalam melawan peradangan dibandingkan sel yang hanya ditambahkan polifenol.

Reaksi Kombinasi Kopi dan Susu

Studi sebelumnya oleh para peneliti menunjukkan bahwa polifenol mengikat protein dalam produk daging, susu dan bir. Dalam studi baru lainnya, mereka menguji apakah molekul juga saling mengikat dalam minuman kopi dengan susu. Memang, biji kopi kaya akan polifenol, sedangkan susu kaya akan protein.

Hasilnya menunjukkan bahwa reaksi antara polifenol dan protein juga terjadi pada beberapa minuman kopi dengan susui. Nyatanya, reaksi terjadi begitu cepat pada makanan mana pun yang telah kami pelajari sejauh ini, kata peneliti. 

Oleh karena itu, peneliti tidak sulit membayangkan bahwa reaksi dan efek antiinflamasi yang berpotensi menguntungkan juga terjadi ketika menggabungkan makanan lain yang terdiri dari protein dan buah atau sayuran.

“Saya dapat membayangkan hal serupa terjadi pada, misalnya, hidangan daging dengan sayuran atau smoothie, jika Anda memastikan untuk menambahkan protein seperti susu atau yogurt,” kata peneliti.

Penelitian ini didanai oleh Independent Research Fund Denmark dan dilakukan bekerja sama dengan Technical University of Dresden di Jerman.

Demikian artikel Reaksi Kopi dengan Susu Meningkatkan Fungsi Antiinflamasi, ulasan jurnal ilmiah ini semoga bermanfaat!

Jurnal Refrensi:

  • Marianne N. Lund, Mahesha M. Poojary, Michael Hellwig, Thomas Henle. 2022. Covalent bonding between polyphenols and proteins: Synthesis of caffeic acid-cysteine and chlorogenic acid-cysteine adducts and their quantification in dairy beverages. Food Chemistry, 2023; 403: 134406 DOI: 10.1016/j.foodchem.2022.134406
  • Marianne N. Lund, Jingyuan Liu, Mahesha M. Poojary, Ling Zhu, Andrew R. Williams. 2023 Phenolic Acid–Amino Acid Adducts Exert Distinct Immunomodulatory Effects in Macrophages Compared to Parent Phenolic Acids. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2023; DOI: 10.1021/acs.jafc.2c06658
  • Gambar: Pixabay

Post a Comment for "Reaksi Kopi dengan Susu Meningkatkan Fungsi Antiinflamasi"