Pekerja Malam tidak Boleh Makan Malam (misalignment)
Pekerja Malam tidak Boleh Makan Malam (misalignment) Tuntutan pekerjaan kadang bisa merubah pola dan gaya hidup.
Pada normalnya manusia sarapan di pagi hari, makan siang dan malam hari, kemudian di ikuti dengan tidur di malam hari dan terjaga di siang hari. Ini bukan soal kebiasaan normal, tapi pola inilah yang membuat manusia bisa beradaptasi dari kehidupan ini. Penting! Ketika gaya hidup berubah maka sistem tubuh lain dengam aktivitas normal bisa terganggu.
Baca juga: Tidur yang baik selaras dengan jantung baik
Seperti studi baru-baru ini oleh peneliti dari Departments of Medicine and Neurology, Brigham and Women’s Hospital, Boston, MA, USA. Menemukan bahwa pekerja malam dengan jam tidur terganggu berdampak pada pola makan normal. Kemudian makan pada malam hari oleh pekerja malam (Shift malam) dapat meningkatkan kadar glukosa.
Studi ini merupakan yang pertama kali menunjukkan efek merugikan dan menguntungkan dari jenis intervensi waktu makan ini pada manusia. Studi in terbit di jurnal Science Advances dan didanai oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), bagian dari NIH.
Ini adalah studi laboratorium yang ketat dan sangat terkontrol yang menunjukkan intervensi potensial untuk efek metabolisme yang merugikan terkait dengan pekerja shift” kata Marishka Brown, Ph.D., direktur Pusat Nasional NHLBI peneliti bagian Gangguan Tidur.
Alasan Pekerja Malam tidak Boleh Makan Malam
Untuk penelitian ini, para peneliti mendaftarkan 19 peserta muda yang sehat (tujuh perempuan dan 12 laki-laki). Setelah rutinitas pengkondisian, para peserta secara acak ditugaskan ke protokol laboratorium terkontrol selama 14 hari yang melibatkan simulasi kondisi kerja malam dengan salah satu dari dua jadwal makan. Satu kelompok makan pada malam hari untuk meniru jadwal makan yang khas (budaya pekerja) di antara pekerja malam, dan satu kelompok makan pada siang hari.
Para peneliti kemudian mengevaluasi efek dari jadwal makan ini pada ritme sirkadian internal mereka. Itulah proses internal yang mengatur tidak hanya siklus tidur-bangun, tetapi juga siklus 24 jam dari hampir semua aspek fungsi tubuh Anda, termasuk metabolisme.
Para peneliti menemukan bahwa makan malam meningkatkan kadar glukosa faktor risiko deabetes, sebaliknya makan di siang hari mencegah efek ini. Secara khusus, kadar glukosa rata-rata untuk mereka yang makan di malam hari meningkat sebesar 6,4% selama simulasi kerja malam, sementara mereka yang makan di siang hari tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
“Ini adalah studi pertama pada manusia yang menunjukkan penggunaan waktu makan sebagai tindakan pencegahan terhadap efek negatif gabungan dari gangguan toleransi glukosa dan gangguan keselarasan ritme sirkadian dari simulasi kerja malam,” kata pemimpin studi Frank A.J.L. Scheer, Ph.D., profesor kedokteran di Harvard Medical School dan direktur Program Kronobiologi Medis di Brigham & Women’s Hospital di Boston.
Kesalahan siklus jam tidur/Misalignment sirkadian
Para peneliti mengatakan bahwa mekanisme di balik efek yang diamati itu kompleks. Mereka percaya bahwa efek makan malam pada kadar glukosa selama simulasi kerja malam karena misalignment sirkadian. Itu sesuai dengan mistiming antara “jam” sirkadian pusat (terletak di hipotalamus otak) dan siklus tidur/bangun, terang/gelap, dan puasa/makan, yang dapat memengaruhi “jam” periferal di seluruh tubuh. Studi saat ini menunjukkan bahwa, khususnya, kesalahan waktu jam sirkadian pusat dengan siklus puasa/makan memainkan peran kunci dalam meningkatkan kadar glukosa. Pekerjaan lebih lanjut menunjukkan efek menguntungkan dari makan siang hari pada kadar glukosa.
Studi ini memperkuat gagasan bahwa ketika Anda makan, penting untuk menentukan hasil kesehatan seperti kadar gula darah. Ini hasil yang relevan untuk pekerja malam karena mereka biasanya makan di malam hari saat bekerja. ” kata pemimpin studi Sarah L. Chellappa, MD , Ph.D., peneliti di departemen kedokteran nuklir di University of Cologne, Jerman. Chellappa sebelumnya bekerja dengan Scheer di Brigham & Women’s Medical Chronobiology Program.
Demikian artikel tentang Pekerja Malam tidak Boleh Makan Malam (misalignment). Semoga bermanfaat!
Jurnal Referensi:
- Sarah L. Chellappa, Jingyi Qian, Christopher J. Morris, Arlet Nedeltcheva, Hoa Nguyen, Nina Vujovic, Nishath Rahman, Su Wei Heng, Kayla Kerlin-Monteiro, Suhina Srivastav, Lauren Kelly, Wei Wang, Daniel Aeschbach, Steven A. Shea, Gail K. Adler, Charles A. Czeisler, Marta Garaulet, Frank A. J. L. Scheer. 2021. Daytime eating prevents internal circadian misalignment and glucose intolerance in night work. Science Advances, 2021; 7 (49) DOI: 10.1126/sciadv.abg9910
Post a Comment for "Pekerja Malam tidak Boleh Makan Malam (misalignment)"
Post a Comment