Semut Drakula, Hewan dengan pergerakan mulut tercepat didunia

Sebuah studi yang baru- baru ini dipublikasikan di Royal Society Open Science, Mengungkap sosok mahluk kecil dibumi yang kini di klaim sebagai mahluk dengan pergerakan tercepat yang ada. Semut Drakula, Hewan dengan pergerakan mulut tercepat didunia

Semut Drakula dengan nama latin Mystrium Camilae, sifatnya yang pemalu dan sulit dipahami merupakan pemangsa Bawah tanah yang dikenal sebagai Kanibalisme nondestrktif yang terkadang menghisap darah dari larvanya sendiri.

Carnivora.net

Klasifikasi semut Drakula (Mystrium Camilae)

• Kingdom.          : Animalia
• Phylum.             : Arthropoda
• Class                 : Insecta
• Order                 : Hymenoptera
• Family               : Formicidiae
• Subfamily.        : Amblyoponinae
• Genus                : Mystrium
• Species Group : Camilae
• Species.            : M.camillae

                  (antwiki.org)

Semut Drakula Memiliki Pergerakan Tercepat di Dunia

Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa rahang spesies ini dapat membuka dan menutup 1000-an kali lebih cepat daripada kedipan mata, sehingga pergerakan rahangnya tidak akan dapat direkam oleh mata. Peneliti dari Smithsonian dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi serta teknologi pencitraan sinar X untuk melihat anatomi mereka dalam tiga dimensi, dan berhasil menangkap pergerakan rahang semut drakula untuk pertama kalinya. Tercatat dari mulai hingga selesai , gerakan tersebut memerlukan waktu 90 meter per detik atau sekitar 200  mph.

Ilmuan yang tergabung dalam penelitian ini adalah Proffesor biologi dan entimologi dari Universitas Illionis , Andrew Suarez.  Yang memimpin penelitian bersama Postdoctoral di smithsonaian National Museum of Natural Sciences , Fedrick J.Larabee . dan Adrian A smith dari North Carolina Museum of Natural Sciences dan Nort Carolina State University.  

Sebelumnya kecepatan pergerakan seperti ini diklaim dimiliki oleh arthropoda seperti udang mantis dan forghoper.  Berdasarkan penemuan terbaru ini, semut drakula menjadi yang tercepat dibumi.

Mekanisme Pergerakan Semut Drakula

Dalam kerajaan semut, diketahui ada 6 jens semut yang memiliki rahang kuat. Namun, semut drakula (Mystrium Camilae) memilik morfologi yang unik sehingga dapat bergerak dengan sangat cepat.

Mekanisme Rahang semut drakula, tidak seperti semut rahang perangkap lainnya. Mandibular pada semut drakula dimulai dari menutup dan kemudian meluncur berhadapan seperti dua jari yang menjepit, Alih-alih menggunakan tiga bagian rahang pada musim semi, lengan latch dan tuas ketiganya digabungkan pada rahang bawah. Rahang bawahnya diaktifkan dengan menekan ujungnya secara bersama-sama.

Wikipedia.org

Semut Drakula memanfaatkan system rahangnya ini untuk melawan arthorpoda lain, mendorong mereka dalam trowongan hingga menjaih, kemudian mengambil mangsa untuk diangkut kesarangnya.

Semut Rahang perangkap dari Genus Myrmoteras dan Odonthomacus memiliki struktur pegas dan selot yang terpisah sehingga mekanisme kerjanya menjadi 60 lebih lama dar semut drakula. Bahkan kecepatan paling tinginya hanya mencapai 20 kali lebih lama dari semut drakula. Sehingga larabee mengatakan, bahwa snap jaws adalah yang tercepat pergerekana ranhangnya dari yang tercepat saat ini.

Menurut para peneliti  Rahang yang dimiliki semut Drakula ini mungkin disebabkan karena proses evolusi atau adaptasi dari lingkungan asalnya. Semut drakula berasal dari wilayah tropis asia tenggara dan Australia dengan kebiasaan mencari makanan pada trowongan kayu dan tanah yang menyebabkannya tidak dapat membuka ahangnya secara luasa seperti jenis semut rahang perangkap lainnya yang mencari makanan di tempat terbuka, sehingga bagi semut drakula rahang terbuka bukanlah pilihan yang tepat.

Demikian ulasan artikel tentang Semut Drakula, Hewan dengan pergerakan mulut tercepat didunia. Semoga menambah wawasan.

Journal Reference:

 Fredrick J. Larabee, Adrian A. Smith and Andrew V. Suarez. Snap-jaw morphology is specialized for high-speed power amplification in the Dracula ant, Mystrium camillae. Royal Society Open Science, 2018 DOI:

10.1098/rsos.181447

Source . Dailyscience.  , Sciencealert.com