FLOUR ; Sumber Flour , pembuatan , sifat , persenyawaan dan kegunaannya
a. Sumber Utama Flour
Unsur fluor secara alami terdapat di perut bumi dan di dalam air laut dalam bentuk persenyawaan. Sumber utama unsur fluor adalah berupa mineral- mineral seperti fluorspar (fluorite, CaF2), cryolite, Na3AlF6, fluoroapatite, Ca5F(PO4)3 dan kelimpahan fluor kurang lebih setengah dari klor yang tersebar luas di alam.
b. Pembuatan dan Sifat-sifat Fluor
Karena tidak ada oksidator yang mampu mengekstrak elektron dari ion fluorida, maka unsur fluor dapat dibuat hanya dengan oksidasi elektrolitik leburan fluorida, seperti campuran KF-HF. Fluor adalah gas berwarna kuning pucat pada suhu kamar dengan bau yang khas seperti bau O3 atau Cl2 dan merupakan unsur yang sangat korosif dan reaktif.
Sintesis F2 tidak dapat dilakukan dalam media aqueous karena F2 dapat menguraikan air, menghasilkan oksigen terozonisasi (O2 yang mengandung O3). Peruraian sedikit fluorida-fluorida logam pada bilangan oksidasi yang tinggi menghasilkan F2, tetapi cara yang efektif yang digunakan oleh industri untuk menghasilkan F2 hanyalah metode elektrolisis berikut;
Reaksi yang dilakukan padu suhu 420k
K2[MnF6] + 2SbF5 → 2K[SbF6] + MnF2 + F2
Difluorin dapat bergabung secara langsung dengan semua unsur kecuali O2, N2 dan gas-gas mulia yang lebih ringan dimana reaksinya cenderung sangat keras dan berbahaya. Pembakaran dalam kompressi F2 (bom kalorimeter fluorin) adalah metode yang cocok untuk penentuan harga ΔfH0 untuk fluorida-fluorida logam biner. Namun demikian, banyak logam-logam mengalami passifasi karena terjadinya pembentukan lapisan fluorida logam yang non-volatil. Reaktifitas F2 yang tinggi sebagian dikarenakan oleh energi disosiasi ikatan yang rendah dan sebagian lagi dikarenakan oleh kekuatan ikatan-ikatan yang terbentuk dengan unsur-unsur lainnya. Gas F2 dapat diperoleh secara komersil di dalam silinder, sehingga pembuatannya di laboratorium secara umum tidak diperlukan.
c. Senyawa-senyawa Fluor dan Kegunaannya
Dengan hidrogen dapat membentuk campuran yang sangat eksplosif karena reaksi
H2(g) + F2(g) → 2 HF(g) + 128 kkal
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit yang mana penyembuhannya sangat lama. Hidrogen fluorida biasanya dibuat dengan menambahkan asam sulfat kepada fluorospar. Karena ikatan hidrogen, HF cair mempunyai titik didih (19,50C) yang lebih tinggi dibanding titik didih hidrogen halida lainnya. Ikatan hidrogen juga terdapat pada fase gas dan terdapat dalam bentuk polimer (HF)x, yang mana x biasanya ≤ 6. Dalam larutan aqua, HF disebut asam hidrogen fluorida; dan asam ini merupakan asam yang unik diantara hidrogen halida karena merupakan asam lemah (Kdis = 6,7 x 10-4), bukan asam kuat yang dapat melarutkan kaca/gelas. Pelarutan ini dapat terjadi karena pembentukan ion fluorosilikat dalam persamaan
SiO2(s) + 6 HF(aq) → SiF62-(aq) + 2 H2O(aq) + 2H+(aq)
yang secara sederhana gelas/kaca diwakili oleh SiO2. Ion kompleks dari fluor juga dikenal, misalnya, AlF63-, ZrF73-, dan TaF83-, dimana ukuran ion fluorida yang kecil memungkinkan sejumlah besar darinya terikat pada atom lain.
Umumnya, kebanyakan garam fluorida sederhana yang terbentuk dari kation +1 larut (misalnya, KF dan AgF) dan menghasilkan larutan sedikit basa karena hidrolisis F- menjadi HF. Dengan kation +2, fluorida biasanya tidak larut (misalnya, CaF2 dan PbF2), namun kelarutannya agak bertambah dalam suasana asam. Pembentukan fluorida yang tak larut dan inert yang melapisi permukaan tampaknya merupakan alasan mengapa fluor dan senyawanya dapat disimpan di dalam tempat yang terbuat dari logam, seperti tembaga.
Dengan oksigen, fluor membentuk dua macam senyawa yaitu oksigen difluorida (OF2) dan dioksigen difluorida (O2F2). Senyawa pertama dibuat dengan melewatkan fluor dengan sangat cepat dalam larutan NaOH encer.
2 F2(g) + 2 OH-(aq) → 2 F-(aq) + OF2(g) + H2O(l)
Gas yang dihasilkan ini kurang reaktif dibandingkan F2 dan bisa bereaksi dengan air secara lambat membentuk HF dan O2. Sedangkan O2F2 dihasilkan sebagai cairan merah apabila arus listrik dilewatkan melalui campuran fluor dan oksigen di bawah suhu -1000C. Senyawa ini tidak stabil dan terurai menjadi unsur-unsurnya.
Polimer tinggi ini adalah plastik yang dikenal secara komersial sebagai Teflon, dan seperti fluorohidrokarbon jenuh lainnya, sangat tahan terhadap panas. Senyawa fluor yang paling menarik adalah fluorokarbon. Senyawa ini dapat dianggap sebagai turunan dari hidrokarbon dengan cara menggantikan atom H dengan atom F.
Jadi, fluorokarbon yang sesuai dengan metana, CH4 adalah tetrafluorometana, CF4. Senyawa ini adalah jenis fluorokarbon jenuh (tidak mengandung ikatan ganda) yang betul-betul sangat inert.
Misalnya, CF4 dapat dipanaskan di udara tanpa terbakar. Demikian pula asam nitrat mendidih, asam sulfat pekat, dan oksidator kuat seperti kalium permanganat, tidak dapat mengubahnya. Reduktor seperti hidrogen atau karbon tidak mampu mempengaruhinya meskipun pada suhu 10000C.
Karena ketidakreaktifannya, fluorokarbon mempunyai aplikasi yang khusus. Misalnya, C12F26, digunakan sebagai insulator cair yang ideal untuk travo tegangan tinggi yang beroperasi pada suhu tinggi.
Tetrafluoroetilena, C2F4, dapat membentuk polimer politetrafluoroetilena. Polimerisasi dapat dianggap berawal dari terputusnya ikatan rangkap yang membentuk intermediet tak stabil yang kemudian bergabung dengan molekul lain menghasilkan polimer tinggi.bahan kimia. Bahkan tidak terpengaruh oleh aqua regia mendidih atau ozon. Meskipun masih agak mahal
, polimer fluorokarbon sangat menjanjikan sebagai bahan bangunan pada kondisi yang sangat korosif, misalnya untuk pembangunan industri kimia.
Drs. Jeckson siahaan, M.pd
Post a Comment for "FLOUR ; Sumber Flour , pembuatan , sifat , persenyawaan dan kegunaannya"
Post a Comment